Ketika kamu berada di bangku SMA dan berada pada jurusan IPS, kamu pasti belajar tentang pelajaran sejarah. Mulai dari penjajahan, kemerdekaan, dan juga peperangan tumpah darah yang terjadi di dalamnya. Salah satunya kamu pasti belajar dan mendengar tentang tragedi yang berada di lubang buaya. Tentu tidak akan asing saat mendengarnya, karena ini menjadi tragedi yang bersejarah dan populer. Yang di mana sampai sekarang masih menjadi sebuah misteri, tentang kebenaran dan tragedi apa sebetulnya yang sudah terjadi di dalamnya. Tempat tragedi sekarang diubah menjadi objek wisata bersejarah yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, yang ingin mengetahui tentang tragedi apa yang sebenarnya pernah terjadi disini. Mendengar sekilas ceritanya saja membuat merinding dan lirih hati. Pembunuhan dan penyiksaan yang terjadi kepada para jenderal besar Indonesia.

Lubang buaya sendiri adalah pusat pelatihan kepunyaan PKI atau Partai Komunis Indonesia. Dari namanya sendiri, itu diambil karena terdapat buaya putih yang berada di sungai daerah situ. Tempat ini letaknya di Pondok Gede, Jakarta. Terjadi pembataian kepada tujuh jenderal besar ini berlangsung tanggal 30 September 1965. Saat kamu berkunjung ke lubang buaya, kamu akan disuguhkan dengan museum diorama, monument Pancasila, hingga sumur yang dibuat untuk membuat korban – korbannya. Komunis yang sudah dikenal dengan kebengisan dan rasa tidak tega yang berada di dalam dirinya, membuat perlakuan ini menjadi hal yang pantas untuk mereka lakukan demi tujuan dan kepentingan partai tersebut pada masanya. Pertumpahan darah yang terjadi mmebuat lubang memiliki mitos yang dipercaya sampai sekarang, apa sajakah itu? simak ulasan ini!

1.Adanya Suara Teriakan Dari Dalam Sumur

Adanya Suara Teriakan Dari Dalam Sumur

Sumur ini menjadi saksi bisu dari kesadisan yang dilakukan oleh PKI, kepada Jenderal besar Indonesia. Sumur ini dipergunakan untuk membuang dan menyimpan mayat dari ketujuh jenderal yang sudah dingin tidak bernyawa. Betapa tidak layaknya mereka dibuang dan diperlakukan seperti itu.

Memiliki ukuran  yang tidak terlalu besar yaitu 12 meter dan diameter kurang lebih 75 cm. Menyimpan banyak darah dan keperihan yang dirasakan oleh para Jenderal tersebut, membuat sumur tersebut mengeleuarkan teriakan. Teriakan yang keluar ini, biasanya didengarkan oleh penunjung. Salah satu penunjung bercerita bahwa terdengar teriakan minta tolong, tetapi saat didekati suaranya menghilang. Lalu terdengar lagi saat sudah menjauhinya, benar – benar bikin merinding bukan!

2.Memiliki Aura Mistis yang Kuat

Memiliki Aura Mistis yang Kuat

Menjadi tempat pembataian tanpa rasa bersalah ini, memberikan tempat ini aura mistim yang kuat. Katanya aura ini pernah dirasakan oleh pengunjung yang datang dan juga dirasakan oleh penjaga museum. Apalagi oleh penjaga museum yang setiap hari berada di daerah tersebut, mungkin sudah terbiasa.

Lokasinya yang berdekatan dengan Monumen Pahlawan Revolusi dan Museum  Pengkhianatan  PKI ini, memberikan rasa merinding dan mistis semakin terasa. Katanya aura mistis ini sudah dapat terasa ketika masuk ke komplek yang berada di luar museum. Untuk orang yang perasa, bisa – bisa sampai menangis, seolah – olah mereka dapat merasakan  perih yang dialami korban.

3.Penampakan Tentara Berlumur Darah

Penampakan Tentara Berlumur Darah

Menjadi mitos yang membuat bulu kuduk benar – benar merinding. Sudah menjadi cerita dari mulut ke mulut yang mengatakan bahwa mereka melihat adanya penampakan dari tentara yang keadaanya berlumuran darah. Dan lebih ngerinya lagi beberapa anggota tubuh mereka sudah ada yang hilang, karena terpenggal. Cerita ini berawal dari kejadian yang dialami oleh penjaga museum, setelah itu tidak sedikit penujung yang juga melihatnya.

Itulah mitos yang menyelimuti lubang buaya, bikin merinding bukan?