6 Obat Pengencer Darah dan Efek Sampingnya
Obat pengencer darah adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan atau melancarkan aliran darah di seluruh tubuh, sehingga tidak terjadi penyumbatan darah yang berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit serius. Obat pengencer darah tidak dapat dikonsumsi oleh setiap orang. Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat pengencer darah. Salah satunya adalah orang mengidap penyakit tertentu, seperti jantung koroner, kelainan jantung, hingga emboli paru.
Lantas, apa saja obat pengencer darah yang dapat dikonsumsi dan efek samping yang dirasakannya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Obat Pengencer Darah
Menyadur laman Kementerian Kesehatan RI, obat pengencer adalah obat yang digunakan untuk memperlancar aliran darah di dalam tubuh. Ada dua jenis obat pengencer darah, yaitu:
- Obat antiplatelet adalah obat pengencer darah yang bekerja dengan cara memutuskan ikatan antara sel platelet, seperti aspirin dan clopidogrel.
- Obat antikoagulan adalah obat pengencer darah yang bekerja dengan cara mencegah terbentuknya jaring-jaring di antara sel platelet, seperti warfarin, rivaroxaban dan dabigatran.
Supaya lebih memahami obat-obat pengencer darah tersebut, berikut informasi lengkapnya, seperti yang dikutip dari laman https://artikelfarmasi.com/
1. Aspirin
Aspirin adalah obat antiplatelet yang dapat menghilangkan rasa sakit karena sakit kepala, demam, dan radang. Karena bersifat antiplatelet, aspirin bekerja dengan menghambat gumpalan darah terbentuk pada tubuh mereka yang mengalami stroke.
Tidak hanya itu, aspirin juga membantu mencegah trombosit darah menyebabkan darah menjadi terlalu kental. Oleh karena itu, risiko terjadinya gumpalan juga menjadi berkurang.
2. Clopidogrel
Clopidogrel adalah obat antiplatelet lainnya yang mencegah serangan jantung pada orang yang baru terkena stroke, penyakit jantung, atau penyakit sirkulasi darah. Obat ini juga sering digunakan untuk menangani seseorang yang sedang sesak napas yang semakin buruk.
Umumnya, sesak napas terjadi karena kondisi jantung yang mengalami penyumbatan darah. Dengan mengonsumsi clopidogrel, tubuh bisa terhindar dari pembekuan darah. Namun, jangan lupa untuk memastikan dosis yang akan dikonsumsi agar tidak terjadi efek samping yang membahayakan tubuh.
3. Dipyridamole
Dipyridamole adalah obat untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah setelah operasi penggantian katup jantung. Jika tidak mengonsumsi obat ini, gumpalan darah berpotensi menyumbat pembuluh darah yang menyebabkan stroke, emboli paru, hingga serangan jantung.
Obat ini termasuk golongan antiplatelet yang bekerja dengan mencegah keping darah atau platelet untuk saling menempel dan membentuk gumpalan darah. Tidak hanya itu, obat ini juga memiliki dampak yang baik dalam melebarkan pembuluh darah.
4. Warfarin
Warfarin adalah obat pengencer darah yang bermanfaat untuk mengatasi dan mencegah pembentukan gumpalan darah agar tidak semakin membesar dan menyumbat pembuluh darah.
Menurut laman National Library of Medicine, warfarin dapat diberikan pada pasien yang mengalami deep vein thrombosis (bekuan darah pada pembuluh darah kaki) dan emboli paru. Obat ini bersifat antikoagulan yang bekerja untuk mencegah terbentuknya jaring-jaring di antara sel platelet.
5. Enoxaparin
Enoxaparin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mengobati pembekuan darah yang membahayakan jiwa. Menyadur laman Mayo Clinic, obat ini bermanfaat untuk menjaga aliran darah tetap lancar dengan menurunkan aktivitas pembekuan protein dalam darah.
Obat enoxaparin bersifat antikoagulan yang berbentuk seperti suntikan atau injeksi. Obat ini dapat digunakan secara kombinasi beserta obat pengencer darah lainnya. Kendati demikian, disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut sebelum mengonsumsinya dengan obat lain.
6. Heparin
Heparin adalah obat pengencer darah yang bersifat antikoagulan. Obat ini bekerja untuk mencegah terjadinya pembekuan darah (gumpalan darah) pada orang yang berisiko karena kondisi medis tertentu atau sedang menjalani prosedur medis tertentu.
Menurut laman Medicines, obat ini memang dapat digunakan untuk menghentikan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah. Namun, heparin tidak bisa mengurangi ukuran gumpalan darah yang memang sudah terbentuk.
Efek Samping Minum Obat Pengencer Darah
Walaupun bermanfaat untuk mencegah terjadinya gumpalan, obat pengencer darah berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping tersebut kemungkinan besar terjadi apabila obat pengencer darah dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Efek samping yang dirasakan pun tergantung dari kondisi tubuh masing-masing orang. Ada yang mengalami efek samping ringan, ada juga mengalami efek samping cukup serius. Biasanya, efek samping cukup serius dialami oleh pengidap diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi, masalah keseimbangan, gagal jantung, atau masalah hati atau ginjal. Dikutip dari https://artikelfarmasi.com/, berikut efek samping obat pengencer darah.
- Tubuh yang mudah memar
- Urine yang berubah warna menjadi merah atau pink
- Feses yang berdarah atau terlihat seperti ampas kopi
- Perdarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
- Muncul area kehitaman di sekitar tangan, kaki, jari tangan, hingga jari kaki
Komentar Terbaru